Oh rembulan...
Rambutmu terlihat kusut...
Bulatmu tak berbulat telur...
Warnamu tak putih jernih...
Rambutmu terlihat kusut...
Bulatmu tak berbulat telur...
Warnamu tak putih jernih...
Kau sedang marahkah?
Biasanya kau nampakkan suka...
Namun hari ini kau berduka...
Tetesan air mata membasahi lembu-lembu...
Hingga mensate sate daging itu...
Aku tak tahu kau rakus malam ini...
Biasanya kau nampakkan suka...
Namun hari ini kau berduka...
Tetesan air mata membasahi lembu-lembu...
Hingga mensate sate daging itu...
Aku tak tahu kau rakus malam ini...
Kau potong-potong merah kenyal...
Kau bakar dengan kobaran api pramuka...
Kau kibaskan angin bertiup dingin...
Hingga sate sate coklat matang...
Tercium bau farfum lembu yg khas...
Membuat hasrat semakin terlepas....
Menyantap habis hingga kulit terkelupas...
Akhirnya ternampaklah gunung...
Kau bakar dengan kobaran api pramuka...
Kau kibaskan angin bertiup dingin...
Hingga sate sate coklat matang...
Tercium bau farfum lembu yg khas...
Membuat hasrat semakin terlepas....
Menyantap habis hingga kulit terkelupas...
Akhirnya ternampaklah gunung...
Gelapnya kau rembulan...
Tertidur pulas karena kekenyangan...
Hingga rambutmu terkulai klimis...
Berbalut rintik rintik gerimis....
Tertidur pulas karena kekenyangan...
Hingga rambutmu terkulai klimis...
Berbalut rintik rintik gerimis....
Thailand, 13/02/15
0 comments:
Post a Comment