Wahai cermin
Wajahmu munculkan benda sekeliling
Namun tak terhias diri dipelupukmu
Kau hijaukan dengan sampah
Kau hitamkan dengan daur ulang
Kau hutan rimba koreksi buta
Hingga lupa cermin kusam diri
Yang berbintik-bintik tak beraturan
Yang berjajar pecahan kulit kaca
Yang berhenti sapu kotoran diri
Yang sibuk himpun cela sekitar
Cerminmu mulai pudar
Karena Tuhan beri halilintar
Dengan penyakit menanjak tinggi
Memusingkan kepala cermin
Hingga dosa terbayarkan sakit
Hingga sadar diri hitam tak terkoreksi
Karena manusia teriak senyap
Disanubari yang subur kepada-Nya
Thailand, 09/03/15